Erick Thohir Resmi Jadi Menpora Baru, Harapan Besar bagi Olahraga Indonesia
Sebuah angin segar dan harapan besar kini menyelimuti dunia olahraga tanah air. Dalam sebuah langkah yang disambut positif oleh banyak kalangan, Presiden secara resmi menunjuk Erick Thohir sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga. Menpora yang baru ini dipilih dalam rangka perombakan kabinet terbaru. Penunjukan ini terasa sangat istimewa. Untuk pertama kalinya setelah sekian lama, kursi pimpinan olahraga nasional diduduki oleh seseorang yang benar-benar memiliki “DNA” olahraga. Ia juga punya rekam jejak yang sangat panjang dan mentereng di industri olahraga global.
Berbeda dengan para pendahulunya yang seringkali berasal dari latar belakang politik murni, Erick Thohir adalah seorang praktisi. Ia telah merasakan asam garam mengelola klub-klub olahraga raksasa di Eropa dan Amerika. Ia juga memimpin penyelenggaraan event multi-olahraga terbesar di Asia. Kini, dirinya sedang dalam misi mereformasi total federasi sepak bola nasional. Penunjukannya sebagai Menpora baru sontak melambungkan ekspektasi publik. Banyak yang berharap, di bawah kepemimpinannya, olahraga Indonesia akan mampu berlari lebih kencang menuju panggung prestasi dunia.
Rekam Jejak Mentereng di Panggung Olahraga Global
Untuk memahami mengapa penunjukan Erick Thohir begitu spesial, kita perlu melihat kembali portofolio dan sepak terjangnya yang luar biasa di dunia olahraga.
Merambah Benua Biru: Presiden Inter Milan
Nama Erick Thohir pertama kali mengguncang dunia olahraga global pada tahun 2013 saat ia, melalui konsorsiumnya, berhasil mengakuisisi kepemilikan mayoritas klub raksasa Italia, F.C. Internazionale Milano (Inter Milan). Ia pun mengukir sejarah sebagai orang Asia pertama yang menjadi presiden dari salah satu klub paling bersejarah di Eropa tersebut. Meskipun masa kepemimpinannya penuh tantangan, ia berhasil meletakkan fondasi manajemen modern dan membawa stabilitas finansial bagi klub.
Menaklukkan Amerika: Kepemilikan di NBA dan MLS
Jauh sebelum ke Inter, Erick sudah menancapkan kukunya di Amerika Serikat. Ia menjadi bagian dari grup kepemilikan klub basket NBA, Philadelphia 76ers, di awal era “The Process” yang fenomenal. Selain itu, ia juga merupakan pemilik mayoritas dari klub sepak bola Major League Soccer (MLS), D.C. United, di mana ia berhasil membangun stadion baru, Audi Field, yang menjadi markas kebanggaan klub.
Pulang ke Tanah Air: Dari Persis Solo hingga Ketua PSSI
Setelah malang melintang di luar negeri, Erick kembali mencurahkan perhatiannya pada olahraga di tanah air. Ia menjadi bagian dari konsorsium pemilik klub bersejarah, Persis Solo, dan kini yang paling signifikan, ia terpilih sebagai Ketua Umum PSSI sejak 2023. Di bawah kepemimpinannya yang baru seumur jagung, PSSI telah menunjukkan berbagai gebrakan, mulai dari pemberantasan mafia bola, perbaikan kualitas wasit, hingga lobi-lobi internasional yang sukses.
Puncak Karya: Mensukseskan Asian Games 2018
Mungkin warisan terbesarnya sejauh ini adalah saat ia menjabat sebagai Ketua Panitia Pelaksana Asian Games 2018 (INASGOC). Di tengah waktu persiapan yang singkat dan berbagai tantangan, ia berhasil memimpin penyelenggaraan Asian Games yang dinilai sebagai salah satu yang tersukses dalam sejarah, baik dari sisi penyelenggaraan, prestasi atlet, maupun upacara pembukaan dan penutupan yang spektakuler.
Tantangan dan Ekspektasi sebagai Menpora Baru
Dengan rekam jejak sementereng itu, ekspektasi terhadap Erick Thohir sebagai Menpora baru tentu sangatlah tinggi. Ia tidak lagi hanya dilihat sebagai seorang politisi, melainkan sebagai seorang teknokrat olahraga yang diharapkan mampu membawa perubahan fundamental. Beberapa tantangan utama yang menantinya antara lain:
- Reformasi Birokrasi: Memangkas birokrasi di internal Kemenpora yang seringkali dianggap lambat dan berbelit-belit, sehingga penyaluran dana dan dukungan untuk para atlet bisa berjalan lebih cepat dan efisien.
- Pembinaan Usia Dini yang Terstruktur: Memastikan adanya sistem pembinaan yang berjenjang dan berkelanjutan untuk semua cabang olahraga prioritas, tidak hanya saat menjelang multi-event. Tugas ini menuntut sinergi dengan pengurus daerah, mirip seperti tantangan yang diberikan Perbasi pusat kepada DIY untuk kembali melahirkan talenta.
- Kesejahteraan Atlet: Meningkatkan perhatian pada kesejahteraan para atlet, baik selama mereka aktif berprestasi maupun setelah mereka pensiun.
- Diplomasi Olahraga: Menggunakan jaringannya yang luas untuk membawa lebih banyak lagi event olahraga kelas dunia ke Indonesia dan melobi agar Indonesia bisa menjadi tuan rumah ajang yang lebih besar seperti Olimpiade di masa depan.
Untuk mengikuti perkembangan kebijakan dan program-program terbaru dari Kemenpora di bawah kepemimpinan yang baru, publik bisa mengunjungi situs web resmi Kementerian Pemuda dan Olahraga.
Menpora Baru: Era Baru Profesionalisme Olahraga Indonesia?
Pada akhirnya, penunjukan Erick Thohir sebagai Menpora baru adalah sebuah pertaruhan pada profesionalisme dan pengalaman. Ini adalah sebuah sinyal bahwa pemerintah ingin mengelola olahraga tidak lagi hanya dengan pendekatan politis, tetapi juga dengan pendekatan bisnis dan manajemen modern yang telah terbukti berhasil di level global. Tentu saja, tantangan yang dihadapinya sangatlah besar dan ia tidak bisa bekerja sendirian. Namun, dengan rekam jejak dan kemampuannya yang sudah teruji, harapan kini membuncah bahwa ini akan menjadi awal dari sebuah era baru, di mana olahraga Indonesia bisa dikelola dengan lebih profesional, lebih transparan, dan pada akhirnya, menghasilkan lebih banyak lagi prestasi yang membanggakan di panggung dunia.