secretgardencafe.net

Apa Itu Padel? Olahraga Raket yang Sedang Viral di Indonesia

Apa Itu Padel? Olahraga Raket yang Sedang Viral di Indonesia

Apa Itu Padel? Olahraga ‘Kawin Silang’ Tenis dan Squash yang Bikin Seleb RI Ketagihan

Jika Anda aktif di media sosial dalam satu tahun terakhir, Anda hampir pasti melihatnya. Para selebriti, influencer, dan ekspatriat di kota-kota besar Indonesia tiba-tiba ramai-ramai mengunggah foto diri mereka sedang memegang raket “aneh” di dalam sebuah lapangan yang terlihat seperti “akuarium” kaca. Olahraga ini bernama padel, dan merupakan fenomena sportainment terbesar yang sedang melanda tanah air saat ini. Apa itu padel?

Dari yang awalnya hanya dimainkan oleh segelintir komunitas ekspat, padel kini telah meledak menjadi sebuah tren gaya hidup baru. Lapangan-lapangan baru bermunculan seperti jamur di musim hujan, dan semuanya selalu penuh dipesan. Tapi, apa itu padel sebenarnya? Mengapa olahraga yang namanya mirip “dayung” ini bisa begitu cepat membuat semua orang ketagihan? Artikel ini akan mengupas tuntas seluk-beluk olahraga yang disebut-sebut sebagai perpaduan sempurna antara tenis dan squash.

 

Apa Itu Padel? Tenis + Squash = Kesenangan Instan

Padel adalah sebuah olahraga raket yang selalu dimainkan secara ganda (dua lawan dua) di sebuah lapangan tertutup yang dikelilingi oleh dinding kaca dan pagar kawat. Bayangkan sebuah lapangan tenis yang ukurannya diperkecil (sekitar 25% lebih kecil dari lapangan tenis), lalu masukkan ke dalam sebuah “sangkar” kaca. Itulah lapangan padel.

Olahraga ini diciptakan di Acapulco, Meksiko, pada tahun 1969 oleh Enrique Corcuera. Uniknya, ia tercipta karena “ketidaksengajaan”. Corcuera ingin membangun lapangan tenis di rumahnya, namun lahannya tidak cukup. Ia pun membangun lapangan yang lebih kecil dan menambahkan dinding di sekelilingnya agar bola tidak keluar ke halaman tetangga. Dari situlah, tanpa ia sadari, ia telah menciptakan sebuah olahraga baru yang sangat adiktif.

 

Aturan Dasar dan Cara Bermain yang Unik

Sekilas, padel terlihat mirip dengan tenis. Cara menghitung skornya pun identik (15, 30, 40, deuce, game). Namun, ada beberapa perbedaan fundamental yang membuatnya jauh lebih mudah dan lebih seru untuk dimainkan.

1. Raket yang Berbeda (Tanpa Senar) Raket padel (disebut pala) tidak memiliki senar. Ia terbuat dari bahan komposit yang solid (busa di bagian dalam, dilapisi fiberglass atau karbon), permukaannya penuh dengan lubang-lubang kecil, dan ukurannya jauh lebih pendek dan tebal daripada raket tenis.

2. Servis Bawah (Wajib) Ini adalah perbedaan terbesar yang membuat padel sangat ramah pemula. Tidak ada servis atas yang rumit seperti di tenis. Di padel, servis wajib dilakukan dengan memantulkan bola ke lantai terlebih dahulu, lalu memukulnya dari posisi di bawah pinggang. Siapa pun bisa langsung melakukannya.

3. Dinding Adalah ‘Teman’ Anda Inilah bagian yang paling seru dan paling mirip dengan squash. Dalam permainan, bola boleh memantul terlebih dahulu di dinding kaca belakang atau samping setelah ia memantul satu kali di lantai lapangan lawan. Anda bisa menggunakan dinding sebagai “bank” untuk mengembalikan bola ke area lawan. Aturan ini menciptakan reli-reli yang jauh lebih panjang, lebih dinamis, dan lebih taktis.

 

Mengapa Padel Meledak di Indonesia?

Popularitas padel di Indonesia yang meroket gila-gilaan ini didorong oleh beberapa faktor kunci.

  • Sangat Mudah Dipelajari (Beginner Friendly) Berkat servis bawah dan ukuran lapangan yang lebih kecil, kurva belajar padel sangatlah landai. Orang yang belum pernah memegang raket seumur hidupnya bisa langsung bermain dan menikmati reli dalam 15 menit pertama. Ini menghilangkan “rasa malu” yang sering dialami pemula di olahraga teknis seperti tenis atau golf.
  • Sangat Sosial Karena wajib dimainkan secara ganda, padel adalah olahraga yang sangat sosial. Anda tidak bisa bermain sendirian. Ini menjadikannya sebagai aktivitas bonding yang sempurna. Di Jakarta, padel telah menjadi “golf baru” bagi para eksekutif muda—sebuah ajang untuk berolahraga sekaligus networking.
  • Tidak Terlalu Menguras Fisik (Tapi Tetap Berkeringat) Lapangannya yang lebih kecil berarti Anda tidak perlu berlari sebanyak di tenis. Ini membuatnya sangat inklusif dan bisa dimainkan oleh orang-orang dari berbagai usia dan tingkat kebugaran, dari anak-anak hingga lansia.
  • Faktor ‘Keren’ dan Selebriti Tentu saja, faktor “tren” juga berperan besar. Saat figur-figur publik seperti Raffi Ahmad, Sean Gelael, dan Anya Geraldine mulai rutin mengunggah keseruan mereka bermain padel, olahraga ini langsung mendapatkan cap “keren” dan “gaul”, membuatnya semakin diminati.

Pertumbuhan komunitas ini juga didukung oleh semakin banyaknya kompetisi. Keberhasilan Sirnas Padel 2025 di Surabaya yang diikuti oleh ratusan peserta adalah bukti bahwa olahraga ini kini juga mulai serius digarap dari sisi prestasi.

Untuk mendapatkan informasi lebih lanjut mengenai aturan resmi, peringkat pemain profesional, dan berita terbaru dari dunia padel global, situs web resmi Federasi Padel Internasional (FIP) adalah sumber yang paling otoritatif.

 

Jadi, Apa itu Padel? Lebih dari Sekadar Tren, Melainkan Sebuah Gaya Hidup Baru

Ledakan popularitas padel adalah fenomena yang sangat menarik. Ia berhasil mengisi sebuah celah yang selama ini kosong: sebuah olahraga yang kompetitif namun tetap santai, atletis namun tetap inklusif, dan individual namun tetap sangat sosial. Apa itu padel? Ia adalah sebuah jawaban sempurna bagi kebutuhan masyarakat urban modern yang mencari gaya hidup sehat yang juga menyenangkan. Jika Anda belum pernah mencobanya, segeralah ajak tiga teman Anda. Awas ketagihan!

administrator

Related Articles

Leave a Reply