Athleisure, gabungan kata “athletic” dan “leisure,” kini bukan cuma istilah gaya, tapi sudah jadi bagian dari lifestyle urban. Dulu baju olahraga hanya buat nge-gym atau lari pagi, sekarang legging, crop top, dan sneakers tampil di coffee shop, kantor, sampai event santai. Kenapa tren ini jadi fenomena global, termasuk di Indonesia?
Apa Itu Athleisure & Kenapa Booming?
Athleisure adalah fashion yang menggabungkan kenyamanan outfit olahraga dengan sentuhan stylish buat dipakai di aktivitas sehari-hari. Konsepnya simple: pakai baju olahraga tapi tetap keliatan rapi & trendi.
Faktor yang Bikin Athleisure Naik Daun:
-
Gaya Hidup Sehat: Makin banyak orang concern soal fitness & healthy living. Fashion sporty pun ikut naik.
-
Fleksibilitas Outfit: Cocok buat segala situasi—dari olahraga ringan, nongkrong, sampai casual office.
-
Trend Global: Brand besar kayak Nike, Adidas, & Lululemon jadi motor utama tren ini dengan kampanye besar-besaran.
Menurut Business of Fashion, industri athleisure global diprediksi tembus USD 662 miliar di 2030—angka yang gila banget, nunjukkin tren ini nggak main-main.
Athleisure Lokal: Brand Indonesia Nggak Mau Kalah
Nggak cuma brand luar, fashion lokal juga ngerespon tren ini dengan cepat. Contoh brand lokal yang hits:
-
Rown Division: Fokus di performance wear tapi punya sentuhan urban style.
-
Toree: Mix sporty & streetwear dengan warna pastel yang Instagramable.
-
Lanivatti: Khusus buat wanita, dengan cutting yang pas & bahan adem buat cuaca tropis.
Brand-brand ini ngasih pilihan alternatif yang affordable tapi tetep premium look, bikin pasar Indonesia makin rame.
Style Tips: Cara Mix & Match Athleisure biar Nggak “Kayak Mau Nge-Gym”
Kunci sukses pakai athleisure adalah balance antara sporty & chic. Ini beberapa tips yang gampang dipraktekin:
-
Legging + Oversized Blazer: Look sporty formal yang cocok buat ke kantor casual.
-
Crop Top + High Waist Jogger: Kasual & tetap girly, tambahin sneakers putih biar clean.
-
Sport Bra + Long Coat: Statement look yang edgy buat hangout sore.
-
Hoodie + Bike Shorts: Streetwear vibes yang simpel tapi tetep on point.
Bonus: Tambah aksesori kayak tote bag minimalis atau kacamata hitam biar makin standout.
Pengaruh Media Sosial & Selebgram
Nggak bisa dipungkiri, media sosial—terutama Instagram & TikTok—jadi pendorong utama booming-nya athleisure. Selebgram & fitness influencer seperti Anaz Siantar atau Rachel Vennya sering banget tampil dengan outfit athleisure yang kece, bikin followers terinspirasi & langsung buru-buru checkout produk serupa.
Sustainability di Athleisure: Tren yang Ikut Berkembang
Selain gaya & kenyamanan, isu lingkungan juga mulai masuk ke tren ini. Banyak brand athleisure yang sekarang fokus ke sustainability, misalnya:
-
Menggunakan bahan daur ulang (recycled polyester).
-
Kampanye zero-waste & pengurangan jejak karbon produksi.
-
Promosi pakaian multifungsi biar nggak konsumtif.
Brand seperti Patagonia & Adidas sudah mulai duluan, tapi brand lokal pun mulai pelan-pelan ikutan gerakan ini, meskipun skalanya masih kecil.
Siapa Saja yang Jadi Target Utama Athleisure?
Tren athleisure memang lahir dari dunia olahraga, tapi kini market-nya lebih luas. Ada beberapa segmen yang jadi target utama:
-
Pekerja urban: Yang butuh outfit praktis & nyaman buat aktivitas padat.
-
Ibu muda: Athleisure jadi pilihan karena fleksibel & tetap stylish saat antar anak atau belanja.
-
Gen Z & Milenial: Segmen yang peduli penampilan & sering update tren lewat sosmed.
-
Komunitas fitness: Tetap setia pakai athleisure saat gym atau aktivitas outdoor.
Data dari Statista nunjukkin bahwa lebih dari 40% konsumen athleisure adalah usia 18–34 tahun, yang berarti segmen muda masih jadi motor utama pertumbuhan tren ini.
Event & Kolaborasi: Booster Popularitas Athleisure
Yang bikin tren ini makin hidup adalah kolaborasi antara brand fashion dengan atlet, selebriti, atau event olahraga. Contohnya:
-
Nike x Off-White: Mix high fashion & sport yang jadi fenomena global.
-
Adidas x Ivy Park: Kolaborasi bareng Beyoncé yang laris manis di pasaran.
-
Local Events: Event lari atau yoga bareng brand lokal yang sekaligus promo outfit athleisure terbaru.
Kolaborasi kayak gini bukan cuma jualan baju, tapi juga bawa cerita & experience yang bikin orang lebih engaged.
Dampak Tren Athleisure Terhadap Industri Fashion
Tren athleisure secara nggak langsung mengubah peta industri fashion. Misalnya:
-
Banyak brand high-end sekarang masuk ke sporty wear.
-
Fashion show mulai sering nampilin outfit dengan elemen olahraga.
-
Toko ritel olahraga makin mirip butik fashion—nggak cuma jual barang, tapi juga experience.
Menurut Business Insider, athleisure sukses bikin batas antara “baju olahraga” dan “baju sehari-hari” jadi makin blur. Ini artinya, market fashion makin luas & adaptif.
Apa Masa Depan Athleisure?
Banyak analis percaya tren ini masih akan bertahan lama karena:
-
Lifestyle makin sibuk → orang makin cari baju praktis.
-
Tren sehat makin kuat → permintaan outfit sporty naik terus.
-
Inovasi bahan & desain terus berkembang → bikin athleisure makin relevan.
Satu hal yang kemungkinan makin mendominasi adalah athleisure berbasis teknologi, seperti bahan anti-bakteri, quick-dry, dan eco-friendly yang makin sophisticated.
Kesimpulan: Athleisure Lebih dari Sekadar Tren
Athleisure udah bukan sekadar “baju olahraga yang dipakai di luar gym.” Ini udah jadi simbol gaya hidup modern—praktis, sehat, dan tetap fashionable. Dari brand global sampai lokal, semua berlomba kasih yang terbaik buat memenuhi kebutuhan konsumen yang makin kritis & up-to-date.
Buat kamu yang pengen tetep tampil stylish tanpa ribet, athleisure jelas pilihan yang nggak akan ngecewain. Siap-siap aja, tren ini bakal terus berkembang & bikin kamu makin kreatif mix & match outfit sporty di berbagai kesempatan!
Referensi: