Wejangan ‘The Daddies’: Pesan Santai Mohammad Ahsan untuk Skuad Kejuaraan Dunia
Di tengah ketegangan dan ekspektasi tinggi yang menyelimuti skuad Indonesia jelang perhelatan akbar Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 2025 di Paris, sebuah pesan yang menyejukkan datang dari salah satu figur paling senior dan dihormati di Pelatnas Cipayung. Mohammad Ahsan, sang veteran ganda putra, memberikan sebuah wejangan sederhana namun sangat mendalam bagi rekan-rekan juniornya. Mereka yang akan bertarung memperebutkan gelar paling bergengsi tersebut, diberikan pesan: “Enjoy saja!”.
Pesan singkat ini, yang disampaikannya di sela-sela sesi latihan terakhir, bukan sekadar kata-kata klise. Ini adalah sebuah filosofi yang lahir dari pengalaman puluhan tahun berlaga di level tertinggi. Di saat para pemain muda mungkin terbebani oleh target medali dan tekanan publik, Ahsan, yang sudah merasakan semua asam garam di dunia bulu tangkis, mengingatkan mereka tentang esensi sejati dari permainan. Ini adalah wejangan dari seorang “Babah” untuk anak-anaknya.
Profil Mohammad Ahsan: Sang ‘Babah’ Juara Dunia Tiga Kali
Untuk memahami setiap kata dari Mohammad Ahsan, kita perlu melihat kembali perjalanannya yang luar biasa. Lahir di Palembang pada 7 September 1987, Ahsan adalah salah satu pemain ganda putra terbaik yang pernah dimiliki Indonesia.
- Sepak Terjang: Kariernya di Pelatnas dimulai dengan berbagai pasangan sebelum akhirnya menemukan chemistry yang solid dengan Bona Septano. Namun, puncak legendanya dimulai saat ia dipasangkan dengan Hendra Setiawan pada akhir 2012. Duet ini, yang kemudian dijuluki “The Daddies” karena usia dan peran mereka yang mengayomi para junior, menjelma menjadi salah satu pasangan paling ikonik dan sukses dalam sejarah.
- Prestasi: Bersama Hendra, Ahsan telah meraih segalanya. Ia adalah Juara Dunia tiga kali (2013, 2015, dan 2019). Ia juga telah memenangkan medali emas Asian Games, dua gelar All England, dan puluhan titel BWF World Tour lainnya. Gaya bermainnya dikenal dengan smes keras yang mematikan dan pertahanan yang solid dari lini belakang. Ia menjadi pelengkap sempurna bagi permainan net kelas dewa dari Hendra Setiawan. Di usianya yang tak lagi muda, ia masih mampu bersaing di level tertinggi, sebuah bukti dari profesionalisme dan kecintaannya yang luar biasa pada olahraga ini.
“Enjoy Saja, Nothing to Lose!” – Filosofi di Balik Pesan Ahsan
Dalam wawancaranya, Mohammad Ahsan menjelaskan lebih dalam maksud dari pesannya. “Kalau pesan buat teman-teman, ya, enjoy saja. Tidak usah terlalu dijadikan beban. Anggap saja nothing to lose,” ujarnya.
Pesan ini bisa dibedah menjadi beberapa makna penting:
1. Mengurangi Tekanan Psikologis: Kejuaraan Dunia adalah turnamen individu paling bergengsi. Tekanan untuk berprestasi bisa sangat melumpuhkan. Dengan mindset “nothing to lose”, Ahsan mendorong para pemain untuk melepaskan beban ekspektasi dari pundak mereka dan fokus hanya pada satu hal: memainkan permainan terbaik mereka di setiap poin.
2. Kembali pada Kecintaan Bermain: Terkadang, di tengah tuntutan target dan peringkat, seorang atlet bisa lupa mengapa ia pertama kali jatuh cinta pada olahraganya. Pesan “enjoy saja” adalah pengingat untuk kembali menemukan kegembiraan dalam bermain, menikmati setiap reli, dan mengekspresikan diri di lapangan. Seringkali, performa terbaik justru muncul saat seorang atlet bisa bermain lepas tanpa beban.
3. Mengelola Kekecewaan: Pesan ini sangat relevan jika melihat pengalaman para pemain lain. Di turnamen besar, kekecewaan adalah bagian dari permainan. Kita melihat bagaimana kekecewaan Jonatan Christie di Japan Open menjadi sorotan saat ia gagal mengatasi tekanan di poin-poin krusial. Wejangan Ahsan adalah sebuah resep untuk mencegah hal itu terjadi: jika Anda menikmati prosesnya, maka menang atau kalah, Anda tidak akan kehilangan segalanya.
Pentingnya Peran Senior di Dalam Skuad
Kehadiran sosok seperti Mohammad Ahsan di dalam tim sangatlah tak ternilai harganya, bahkan jika ia tidak ditargetkan untuk menjadi juara. Perannya sebagai mentor dan penenang suasana di ruang ganti sangatlah krusial, terutama bagi para debutan atau pemain muda yang mungkin merasa gugup.
Ia adalah perpustakaan berjalan yang berisi pengalaman menghadapi segala jenis tekanan dan situasi pertandingan. Wejangannya bukan hanya teori, tetapi sesuatu yang sudah ia jalani dan buktikan sendiri. Kemampuannya untuk tetap tersenyum dan tenang, bahkan saat tertinggal jauh, adalah sebuah pelajaran mental yang lebih berharga dari sekadar instruksi taktis.
Untuk mengikuti perjuangan tim Indonesia dan melihat hasil lengkap dari Kejuaraan Dunia BWF 2025 di Paris, para penggemar bisa mengunjungi situs web resmi BWF (https://bwfworldchampionships.bwfbadminton.com/).
Mohammad Ahsan: Kebijaksanaan Sang Juara Sejati
Pada akhirnya, pesan singkat dari Mohammad Ahsan adalah sebuah masterclass dalam psikologi olahraga. Ini adalah sebuah wejangan yang lahir dari kebijaksanaan seorang juara sejati yang telah melihat dan merasakan segalanya. Ia mengajarkan kita bahwa di level tertinggi, pertarungan yang paling sengit seringkali bukanlah melawan lawan di seberang net, melainkan melawan ekspektasi dan tekanan di dalam pikiran kita sendiri. Semoga pesan sederhana namun mendalam dari “Babah” Ahsan ini bisa menjadi bekal berharga bagi seluruh punggawa Merah Putih untuk bisa tampil lepas, menikmati setiap momen, dan membawa pulang hasil terbaik dari Paris.